Minggu, 05 April 2009

renungkan.....

Assalamu'alaikum.
Pernahkah Anda bayangkan bila pada saat kita berdoa, kita mendengar ini:
"Terima kasih, Anda telah menghubungi Baitullah".
Tekan 1 untuk 'meminta'.
Tekan 2 untuk 'mengucap syukur'.
Tekan 3 untuk 'mengeluh'.
Tekan 4 untuk 'permintaan lainnya'.
Atau....
Bagaimana jika Malaikat memohon maaf seperti ini:
"Saat ini semua malaikat sedang membantu pelanggan lain.
Tetaplah sabar menunggu. Panggilan Anda akan dijawab berdasarkan urutannya."
Atau, bisakah Anda bayangkan bila pada saat berdoa, Anda mendapat respons seperti ini:
"Jika Anda ingin berbicara dengan Malaikat,
Tekan 1. Dengan Malaikat Mikail,
Tekan 2. Dengan malaikat lainnya,
Tekan 3. Jika Anda ingin mendengar sari tilawah saat Anda menunggu,
Tekan 4. "Untuk jawaban pertanyaan tentang hakekat surga & neraka, silahkan tunggu sampai Anda tiba di sini!!"
Atau bisa juga Anda mendengar ini :
"Komputer kami menunjukkan bahwa Anda telah satu kali menelpon hari ini. Silakan mencoba kembali esok hari."
Atau...
"Kantor ini ditutup pada akhir minggu. Silakan menelpon kembali hari Senin setelah pukul 9 pagi."
Alhamdulillah. .... Allah SWT mengasihi kita, Anda dapat menelpon-Nya setiap saat!!!
Anda hanya perlu untuk memanggilnya kapan saja dan Dia mendengar Anda. Karena bila memanggil Allah, Anda tidak akan pernah mendapat nada sibuk.
Allah menerima setiap panggilan dan mengetahui siapa pemanggilnya secara pribadi.


Ketika Anda memanggil-Nya, gunakan nomor utama ini: “24434”
2 : shalat Subuh
4 : shalat Zuhur
4 : shalat Ashar
3 : shalat Maghrib
4 : shalat Isya
Atau untuk lebih lengkapnya dan lebih banyak kemashlahatannya, gunakan nomor ini : “28443483”
2 : shalat Subuh
8 : Shalat Dhuha
4 : shalat Zuhur
4 : shalat Ashar
3 : shalat Maghrib
4 : shalat Isya
8 : Shalat Lail (tahajjud atau lainnya)
3 : Shalat Witir
Info selengkapnya ada di Buku Telepon berjudul "Al Qur'anul Karim & Hadist Rasul"
Langsung hubungi, tanpa Operator tanpa Perantara, tanpa dipungut biaya.
Nomor 24434 dan 28443483 ini memiliki jumlah saluran hunting yang tak terbatas dan seluruhnya buka 24 jam sehari 7 hari seminggu 365 hari setahun !!!
Sebarkan informasi ini kepada orang-orang di sekeliling kita.  Mana tahu mungkin mereka sedang membutuhkannya Sabda Rasulullah S.A.W :
"Barang siapa hafal tujuh kalimat, ia terpandang mulia di sisi Allah dan Malaikat serta diampuni dosa-dosanya walau sebanyak buih laut"



7 Kalimah ALLAH:
1. Mengucap "Bismillah" pada tiap-tiap hendak melakukan sesuatu.
2. Mengucap " Alhamdulillah" pada tiap-tiap selesai melakukan sesuatu.
3. Mengucap "Astaghfirullah" jika lidah terselip perkataan yang tidak patut.
4. Mengucap " Insya-Allah" jika merencanakan berbuat sesuatu di hari esok.
5. Mengucap "La haula wala kuwwata illa billah" jika menghadapi sesuatu tak disukai  dan tak diingini.
6. Mengucap "inna lillahi wa inna ilaihi rajiun" jika menghadapi dan menerima musibah..
7. Mengucap "La ilaha illa Allah Muhammad Rasulullah " sepanjang siang dan malam sehingga tak terpisah dari lidahnya...
Dari tafsir Hanafi,
mudah-mudahan ingat, walau lambat-lambat. mudah-mudahan selalu, walau sambil lalu... mudah-mudahan jadi bisa, karena sudah biasa.
Wassalaamu'alaikum.

tentang HATI

TENTANG HATI

Rasulullah.S.A.W bersabda: “Ingatlah bahwa di dalam tubuh manusia ada segumpal organ, bila ia baik maka baiklah seluruh tubuh manusia itu. Dan bila dia rusak, maka rusaklah seluruh tubuhnya. Organ itu adalah hati (qolbu).” (HR.Bukhari 1/126 dan muslim XI/27,28).
Hati merupakan salah satu organ internis manusia yang terpenting. Ia menjadi tempat seluruh perasaan jiwa, kekuatan berpikir dan keyakinan manusia. Perasaan cinta, benci, bahagia, gelisah, marah, takabbur, tawadhu, yakin dan ragu muncul dari hati. Karenanya hati sangat menentukan baik dan buruk manusia secara menyeluruh. Bila kita membiarkan hai rusak sama dengan merusak manusia itu sendiri. Hati adalah tempat bersemayamnya keyakinan yang akan menentukan visi hidup seorang manusia, sumber niat, motivasi, selera dan emosi yan akan mengarahkan amal seseorang dan menentukan mutunya.
Para ulama membagi hati menjadi 3 macam, merujuk pada ayat-ayat al-Quran :
Al Qalb As Salim ( Hati yang Suci dan Bersih)
Hati inilah yang akan membawa kebahagiaan dunia dan akhirat bagi pemiliknya sebagaimana firman Allah: “Pada hari dimana tiada gunanya lagi harta dan anak, kecuali orang yang dating kepada Allah dengan hati yang sehat.”(QS. Asy Syu’araa’(26):88-89).
Salim atau sehat adalah lawan dari sakit. Artinya hati tersebut sehat dan selamat dari semua penyakit syahwat yang menentang perintah Allah dan laranganNya. Juga sehat dan selamat dari semua penyakit syubhat yang menentang beritaNya. Karenanya, ia selamat dari penyembahan kepada selain Allah. Jika ia cinta, maka cintanya karena Allah. Dan ia benci, maka bencinya itu karena Allah.Hati seperti inilah yang bersih dari noda, sehingga menjadi jernih dalam melihat, menimbang dan menilai sebuah masalah.

Al Qalb Al Mayyit ( Hati yang mati )
Hati yang mati adalah hati yang di dalamnya tidak ada kehidupan, sehingga tidak mengenal Rabbnya dan senantiasa hidup dalam dosa. Tidak bisa berubah meski sudah diperingatkan dengan ayat-ayat Allah dan hadist-hadist Nabi saw seperti disebutkan dalam firman Allah: “Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak akan beriman. Allah telah mengunci mati hati dan pendengarean mereka dan peng lihatan merka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat”. ( QS Al Baqarah[2]:6-7).
Hati yang seperti ini bila sudah menang dengan syahwatnya, maka tidak akan ingat lagi dengan Tuhannya ridha atau tidak. Bila ia jatuh cinta, maka cintanay karena hawa nafsunya. Dan bila ia benci, maka bencinya pun karena hawa nafsu. Hawa nafsu telah menjadi imam baginya. Panglimanya adalah syahwat. Sopirnya adalah kebodohan dan kendaraannya adalah kelalaian.
Apabila kita bergaul dengan pemilik hati yang seperti ini adalah penyakit dan berinteraksi dengannya adalah racun dan jika duduk bersamanya adalah kebinasaan. Hati yang buta adalah analogi dari hati yang mati, sebagaimana firman Allah: “Kemudian setelah itu hati kalian menjadi keras seperti batu, atau lebih keras dari itu…”. (QS Al Baqarah [2]:74), yang cirri-cirinya dengan munculnya sifat-sifat tercela.
Ibarat besi, hati yang mati itu telah berkarat sehingga susah untuk kembali bersih dan hidup lagi. Allah berfirman: “Sekali-kali tidak demikain. Bahkan telah menutupi hati mereka karena apa yang mereka kerjakan.” (QS. Al muthaffifin [83]:14). Dalam Al quran, konteks hati yang mati adalah orang-oran kafir. Karena itu seorang mukmin harus selalu mewaspadai diri untuk menjauh dari hati yan mati ini.

Al Qalb Al Maridh ( Hati yang Sakit)
Hati yang sakit adalah hati yang di dalamnya terdapat kehidupan, namun juga terdapat penyakit. Di dalam hati antara Mahabbatullah (mencintai Allah) dan Mahabbatusy Syahawaat (mencintai syahwat) bertarung dan berekecamuk menjadi satu. Inilah hati orang-orang yang munafik. Allah berfirman: “Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta”. (QS Al Baqarah [2]:10).